Pertamaku, adalah kamu
Aku tidak menyangka akan begini jadinya
Dan kamu dengan caramu, membuatku perlahan membuka
Jendela jendela hati yang rapuh dan sudah lapuk mungkin
Aku, susah jatuh cinta. Iya, aku akui.
Termasuk kamu, seseorang yang tak pernah kusangka untuk ku jatuh cintai
Aku dengan duniaku. Kamu dengan duniamu.
Duniaku hitam putih. Duniamu warna warni.
Lalu, kamu mengajakku untuk menyinggahi dunia penuh warna itu,
Mengajariku jatuh cinta, mengajariku cara mencintai, mengajariku berani untuk mengungkapkan cinta.
Katamu, "Meskipun dalam diam pun kita tau saling mencinta, tapi ucapkanlah, ungkapkanlah, agar tak ada keragu raguan"
Dan selalunya, kamu mengajariku berkata cinta :)
Hingga aku jadi begini, menjadi begitu ulung mencintaimu
Pelan pelan kamu menjadikanku, seseorang yang terlihat mempesona, ya, mungkin untukmu saja.
Sekarang, akupun lebih bisa menghargai diriku sendiri, karena kamu selalu mengingatkanku
Bahwa aku punya senyum, yang selalu kamu rindukan
Entahlah,
Soal pujian, kamu juaranya. Mungkin kamu hanya membohongiku. Mungkin.
Tapi bagaimana? Kamu selalu berhasil membuatku percaya. Mempercayai semua yang kamu ucapkan.
Bahkan, teori yang sering kau bantah itu, aku juga percaya, percaya dengan ideologi yang kamu cipta sendiri.
Mungkin, jika kamu berkata bulan itu kotak, aku juga akan percaya.
Iya, aku, percaya kamu
Mungkin dari cerita ceritaku yang sebelumnya
Ini tak bisa dibandingkan dengan apapun, hampir sempurna bahkan
Bukannya aku terlalu tergesah untuk menyimpulkan
Tapi sempurnaku, sederhana :')
Aku bahagia dan merasa damai
Bukannya aku tak mengejar apapun didunia
Dan bukannya memang semua orang mengejar bahagia, lalu kedamaian sampai akhir?
Kamu, pertamaku.
Semua yang kamu lakukan, tentu saja menjadi serba pertama
:)
"Memang, bukan aku yang pertama, karena yang pertama adalah kamu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar